Iklan

Iklan

,

Iklan

Viral Kereta Terjebak di Terowongan Garahan, KAI Buka Suara

Komprehensif
11 Jan 2025, 22:35 WIB Last Updated 2025-01-11T15:35:03Z

Viral Kereta Terjebak di Terowongan Garahan, KAI Buka Suara
Viral Kereta Terjebak di Terowongan Garahan, KAI Buka Suara. [dok. Tangkapan Layar/Istimewa]

 Jakarta - Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan serangkaian kereta api terjebak di Terowongan Garahan, Jember, Jawa Timur. Kejadian ini terjadi pada Selasa, 7 Januari 2025, dan langsung menarik perhatian publik. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan penjelasan resmi mengenai insiden tersebut.


Raden Agus Dwinanto Budiadji, EVP of Corporate Secretary KAI, menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari uji coba rangkaian kereta api baru jenis Stainless Steel New Generation (SSNG). Uji coba ini dilakukan sebagai bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) yang wajib dilalui, termasuk evaluasi aspek keselamatan di beberapa titik kritis, seperti terowongan dan jembatan di lintas Jember-Banyuwangi.


“Uji coba dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu uji statis dan uji dinamis. Dalam video yang viral, kami sedang melakukan uji dinamis, di mana rangkaian kereta bergerak perlahan sambil dilakukan pengukuran ruang bebas, khususnya di area terowongan,” ungkap Agus dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, (11/01/2025).


Agus menegaskan bahwa uji coba ini telah terprogram dan terencana dengan baik. Ia juga menambahkan bahwa spesifikasi sarana SSNG telah sesuai dan tidak ada masalah. Namun, pihaknya menyadari bahwa dimensi kereta SSNG lebih besar dibandingkan dengan rangkaian kereta api yang sebelumnya digunakan. Ketinggian kereta SSNG sedikit lebih tinggi, sekitar 4,5 sentimeter dibandingkan dengan seri sebelumnya.


KAI sebelumnya telah mengoperasikan kereta SSNG melewati terowongan lain tanpa perlu melakukan uji coba, seperti di Terowongan Ijo di Kebumen, Jawa Tengah. Namun, karena dimensi Terowongan Garahan lebih kecil, pengujian dinamis diperlukan untuk memastikan keselamatan operasional.


Saat ini, KAI telah mengoperasikan 72 kereta New Generation dan 249 kereta Stainless Steel New Generation untuk melayani penumpang, termasuk pada masa puncak Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Beberapa rangkaian baru juga direncanakan beroperasi di lintas timur Jawa, seperti KA Logawa (relasi Jember-Purwokerto) dan KA Pandalungan (relasi Jember-Gambir).


Agus menekankan bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap perjalanan kereta api. “KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana yang optimal. Kami percaya kesiapan sarana dan prasarana adalah bagian terpenting dari operasional perjalanan kereta api,” tuturnya.


Dengan penjelasan ini, KAI berharap masyarakat dapat memahami konteks dari kejadian yang viral tersebut dan tetap percaya pada komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api di Indonesia. (mis/red)

Iklan