Iklan

Iklan

,

Iklan

Cadangan Devisa Indonesia Meningkat Menjadi 155,7 Miliar Dolar AS

Komprehensif
9 Jan 2025, 22:21 WIB Last Updated 2025-01-10T15:25:53Z

Cadangan Devisa Indonesia Meningkat Menjadi 155,7 Miliar Dolar AS
Cadangan Devisa Indonesia Meningkat Menjadi 155,7 Miliar Dolar AS. [dok. unsplash.com/@jonathanborba]

 Jakarta – Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2024 tercatat sebesar 155,7 miliar dolar AS, mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2024 yang sebesar 150,2 miliar dolar AS. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.


Ramdan menjelaskan bahwa kenaikan posisi cadangan devisa tersebut bersumber dari beberapa faktor, antara lain penerimaan pajak dan jasa, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan devisa dari sektor migas. Peningkatan ini terjadi di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah, yang sangat penting mengingat meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.


“Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor,” ungkap Ramdan, Rabu (8/1/2025).


Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa yang kuat ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ramdan menambahkan bahwa ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa yang memadai akan terus mendukung ketahanan sektor eksternal.


Prospek ekspor yang tetap positif, serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan akan mencatatkan surplus, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung ketahanan eksternal yang terjaga.


“Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.


Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dan pelaku pasar dapat lebih memahami kondisi ekonomi Indonesia dan merespons dengan bijak terhadap perkembangan yang ada. (mis/red)

Iklan